Oleh:
Rahmadiva Dianitha Danial 1401144268
Puteri Vania Shara 1401141389
Intan Rahmayuni 1401140211
Adrian Suryantono 1401142048
Fajri Yudha Aulia 1401140433
Oki Ismanto 1401142290
Kelas :
MBTI-D (MB-38-04)
Pengertian Kelompok
• Hawkins, Mothersbaugh, dan Best (2007)
Suatu kelompok rujukan adalah kelompok yang memiliki perspektif perkiraan atau nilai yang dipakai oleh seorang individu sebagai dasar perilakunya saat ini. Karena itu suatu kelompok rujukan adalah secara sederhana adalah suatu kelompok yang mana individu menggunakannya sebagai pedoman perilaku pada situasi tertentu.
• Schiffman dan Kanuk (2007)
Kelompok rujukan adalah setiap orang atau kelompok yang dianggap sebagai dasar perbandingan (atau rujukan) bagi seseorang dalam membentuk nilai-nilai dan sikap umum atau khusus, atau pedoman khusus bagi perilaku.
• Kotler (1999)
Sebuah kelompok referensi (rujukan) bagi seseorang adalah kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
• Engel et al. (1994)
Kelompok acuan (rujukan) adalah orang atau kelompok orang yang mempengaruhi secara bermakna perilaku individu.
• Cartwright & Zander, 1968; Lewin, 1948
Kelompok adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mereka saling bergantung (interdependent) dalam rangka memenuhi kebutuhan dan tujuan bersama, meyebabkan satu sama lain saling mempengaruhi
Kesimpulan
Kelompok
acuan atau referensi (reference group) adalah seorang individu atau sekelompok
orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok acuan
digunakan oleh seseorang sebagai dasar untuk perbandingan atau sebuah referensi
dalam membentuk respons afektif dan kognitif dan perilaku.
Kelompok dapat diklasifikasikan menurut sejumlah variabel. Empat kriteria kelompok:
1. Membership
Merupakan kelompok yang tebentuk karena adanya keanggotan seseorang
2. Strenght of social tie.
Merupakan kelompok yang terbentuk karena adanya suatu ikatan sosial didalam menjalani kehidupan.
- Kelompok Primer seperti keluarga dan teman
- Kelompok Sekunder seperti asosiasi profesional, kerja, lingkungan
Kelompok yang muncul karena adanya suatu ikatan kontrak antara individu dengan individu,individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok.
4. Attraction
Kelompok yang tebentuk karena adanya kebiasaan yang sama seperti kesamaan hobi, pekerjaan.
Jenis-jenis Kelompok Referensi
1. Kelompok formal dan Informal
- Formal : Kelompok yang memiliki struktur organisasi secara tertulis dan keanggotaan yang terdaftar secara resmi. Contoh : partai politik, universitas, perusahaan
- Informal : Kelompok yang tidak memiliki struktur organisasi secara tertulis dan resmi, sifat keanggotaan tidak tercatat. Kelompok formal biasanya terbentuk karena hubungan sosial. Contoh : kelompok arisan, kelompok basket, dll.
2. Kelompok Aspirasi dan Disosiasi
- Kelompok aspirasi : kelompok yang memperlihatkan keinginan untuk mengikuti norma, nilai, maupun perilaku dari orang lain yang dijadikan kelompok referensinya. Anggota dari kelompok aspirasi berusaha membuat asosiasi dengan orang lain yang dijadikan acuannya dengan cara bersikap dan berperilaku yang sama dengan orang tersebut. Anggota kelompok aspirasi tidak harus menjadi anggota dari kelompok acuannya, tidak harus terikat dan saling berkomunikasi.
Contoh : Anak-anak muda yang meniru cara berpakaian dan perilaku idolanya.
- Kelompok disosiasi : seseorang atau kelompok yang berusaha untuk menghindari asosiasi dengan kelompok acuan.
Contoh : anggota partai keadilan selalu menunjukkan ketertiban dalam demonstrasi yang sangat berbeda dengan perilaku demo kelompok lainnya.
Tipe-tipe Kelompok
1. Kelompok Persahabatan
Kelompok yang muncul karena kebersamaan,kedekatan antara seseorang terhadap individu atau kelompok sehingga munculnya rasa kepedulian dan biasanya tidak terstruktur dan kurang mempunyai tingkat kewenangan yang khusus.
2. Kelompok Aksi Konsumen
Muncul sebagai reaksi terhadap gerakan konsumen. Sekarang ini terdapat banyak sekali kelompok sejenis yang dimaksudkan untuk memberi bantuan pada konsumen dalam usaha mereka untuk pembelian yang tepat, menggunakan produk dan jasa dengan cara yang sehat dan bertanggung jawab, dan biasanya menambah kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
3. Online Communities and Social Networks
Suatu masyarakat yang berinteraksi sepanjang waktu yang selalu membahas topik yang menarik di internet atau di dunia maya, sehingga menjadi suatu ikatan kelompok.
4. Brand Communities
Suatu ikatan kelompok yang tebentuk, berdasarkan pada hubungan sosial antara pemilik satu merek dan hubungan psikologis yang mereka miliki dengan merek itu sendiri.
5. Kelompok Kerja
Kelompok kerja formal maupun kelompok persahabatan-kerja (friendship-work group) informal dapat mempengaruhi induvidu dalam perilaku konsumen.
Schiffman dan Kanuk (2007), faktor daya tarik
• Selebriti
• Tenaga Ahli
• ”Orang Biasa”
• Juru Bicara Eksekutif dan Karyawan
• Karakter Dagang atau Juru Bicara
• Daya Tarik Kelompok Rujukan Lain
Pengaruh Kelompok Rujukan pada Perilaku Konsumen
Terdapat pengaruh:
- Pengaruh Normatif (Normative influence)
Terjadi ketika seorang individu memenuhi harapan kelompok untuk mendapatkan hadiah langsung atau untuk menghindari sanksi. Pengaruh normatif kuat ketika individu memiliki ikatan yang kuat dengan kelompok dan produk yang terlibat secara sosial
- Pengaruh Informasi (Informational influence)
Pengaruh terjadi ketika seorang individu menggunakan atau mendengarkan perilaku dan pendapat dari anggota kelompok referensi sebagai informasi yang akan digunakan .
- Pengaruh Nilai ekspresif (Identification influence)
Terjadi ketika individu telah mengetahui nilai-nilai dan norma-norma kelompok . Ini kemudian membimbing perilaku individu tanpa memikirkan sanksi kelompok acuan atau imbalan. Dimana juga dapat melaksanakan fungsi nilai-ekspresif, suatu kebutuhan akan hubungan psikologis dengan suatu kelompok tampak jelas dengan penerimaan norma, nilai, atau perilaku kelompok tersebut dan respons penyesuaian diri yang dibuat, walaupun tidak ada motivasi untuk menjadi seorang anggota.
Besar kecilnya pengaruh yang diberikan oleh kelompok acuan terhadap perilaku individu biasanya tergantung dari sifat-sifat dasar individu, produk yang ditawarkan, juga pada faktor-faktor spesial yang spesifik.
- Informasi tentang produk dan pengalaman menggunakan produk tersebut.
Seseorang yang telah pengalaman langsung dengan produk atau jasa, memperoleh informasi lengkap tentang hal itu, mungkin dipengaruhi oleh saran atau contoh orang lain. Dalam iklan hampir selalu ditampilkan bahwa si sumber komunikasi yang adalah kelompok acuan, memang sudah pernah menggunakan/ mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan dan merek puas.
- Kredibilitas, daya tarik, dan kekuatan kelompok acuan.
Sebuah kelompok acuan yang dianggap kredibel, menarik, atau kuat dapat menginduksi sikap konsumen dan perubahan perilaku. Sebagai contoh, ketika konsumen memperhatikan dengan memperoleh informasi yang akurat tentang kinerja atau kualitas suatu produk atau jasa, mereka akan dipengaruhi oleh orang-orang yang mereka anggap sebagai orang yang terpercaya dan berpengetahuan.
- Sifat produk yang menonjol secara visual atau verbal.
Produk yang menonjol secara visual maupun verbal adalah produk-produk yang dikonsumsi didepan umum dan juga produk yang ekslusif seperti barang-barang mewah.
- Dampak kelompok acuan terhadap produk dan pilihan merek, terutama yang meyangkut reward power dan social power
Di beberapa kasus, untuk beberapa produk, kelompok acuan mungkin kelompok acuandapat mempengaruhi kategori produk baik seseorang dan pilihan merek (atau tipe).Seperti produk yang disebut produk plus, merek barang plus. Di kasus yang lain,kelompok acuan mempengaruhi hanya produk kategori keputusan.
- Besar kecilnya risiko yang dipersepsi konsumen bila dia menggunakan produk tersebut.
Semakin besar resiko yang dipersepsi, semakin besar pengaruhkelompok acuan yangsengaja dicari. Orang yang ingin membeli mobil akan bertanya dan terus mencariinformasikarena dia mempersepsi risiko yang tinggi (hargamahal dan dia bukan ahlimesin).
Strategi Pemasaran berdasarakan Pengaruh Kelompok Referensi :
1. Personal Sales Strategies
2. Advertising Strategies
Diffusi inovasi
Sebuah inovasi adalah suatu ide, praktek, atau produk dianggap baru oleh individu atau kelompok yang relevan . Apakah suatu produk tersebut adalah sebuah inovasi ditentukan oleh persepsi pasar potensial dimana produk baru diterima atau tersebar melalui pasar.
Kategori Inovasi
1. Inovasi berkelanjutan
Jenis inovasi yang membutuhkan perubahan yang relatif kecil terhadap perilaku atau perubahan perilaku yang tidak dibutuhkan oleh konsumen
Contoh : odol
2. Inovasi berkelanjutan secara dinamis
Jenis inovasi yang terus melakukan perubahan besar maupun kecil terhadap perubahan perilaku penting konsumen
Contoh : camera digital
3. Inovasi tak berkelanjutan
Jenis inovasi yang memerlukan perubahan besar dalam perilaku penting yang signifikan bagi individu atau kelompok .
Proses Difusi
Merupakan proses bagaimana inovasi terbaru tersebar kedalam seluruh pasar yang ada
Faktor yang mempengaruhi penyebaran Inovasi:
1. Tipe Kelompok
Satu atau beberapa kelompok yang lebih menerima perubahan dari yang lain . Secara umum, muda ,dan berpendidikan tinggi dapat menerima perubahan , termasuk produk baru
2. Tipe Keputusan
Jenis keputusan mengacu pada individu versus keputusan kelompok .Semakin sedikit individu yang terlibat dalam keputusan pembelian, semakin cepat sebuah inovasi akan menyebar
3. Upaya pasar
Tingkat difusi sangat dipengaruhi oleh tingkat upaya pemasaran yang terlibat . Dengan demikian , laju difusi tidak sepenuhnya di luar kendali perusahaan
4. Pemenuhan Kebutuhan
Semakin nyata atau jelas kebutuhan akan inovasi untuk memenuhi pasar, maka semakin cepat difusi
5. Compability
Semakin banyak tingkat pembelian dan penggunaan inovasi secara konsisten dengan nilai-nilai individu dan kelompok atau keyakinan , semakin cepat difusi .
6. Relative advantage
Semakin baik inovasi dirasakan untuk memenuhi kebutuhan yang relevan dibandingkan dengan metode yang ada , semakin cepat difusi . Baik kinerja dan biaya produk yang termasuk dalam keuntungan relatif
7. Complexity
Semakin sulit inovasi untuk dipahami dan digunakan , semakin lambat difusi . Kunci untuk dimensi ini adalah kemudahan penggunaan , tidak kompleksitas produk .
8. Observability
Konsumen lebih mudah dapat mengamati efek positif dari sebuah inovasi , semakin cepat difusi.
9. Trialability
Semakin mudah untuk memiliki inovasi yang murah atau berisiko rendah, maka difusi lebih cepat
10. Perceived risk
Semakin banyak risiko yang terkait dengan mencoba sebuah inovasi , semakin lambat difusi. Risiko dapat berupa finansial, fisik, atau sosial . risiko yang dirasakan adalah fungsi dari tiga dimensi : ( 1 ) probabilitas bahwa inovasi tidak akan beroperasi seperti yang diinginkan, ( 2 ) konsekuensi tidak seperti yang diinginkan, dan ( 3 ) kemampuan biaya untuk membalikkan konsekuensi negatif
DAFTAR
PUSTAKA
Mothersbaugh. Hawkins. Consumer
Behavior. eleventh edition, Chapter 7 : Group Influences in Consumer Behavior
Tidak ada komentar:
Posting Komentar